– Selain mandeknya honor sebagian panitiaAsian Games 2018, tertahannya barang barang eks Asian Games di Bea Cukai juga jadi catatan minus dari suksesnya penyelenggaraan pesta olahraga se Asia tersebut. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menjelaskan tertahannya barang barang tersebut di bea cukai lantaran adanya kewajiban yang belum diselesaikan oleh vendor. “Satu lagi, ada barang barang kita eks Asian Games yang sekarang ditahan di Bea Cukai. Mereka juga tidak bisa mengeluarkan karena ada kewajiban kewajiban dari vendor yang ketika itu belum dipenuhi,” kata Menpora dalam rapat virtual dengan anggota Komisi X DPR RI, Senin (11/5/2020).
“Jadi memang sejak awal barang barang itu tidak diperbolehkan untuk keluar tapi pemintaan panitia Asian Games saat itu diizinkan digunakan tapi setelah digunakan, barang barang itu dikembalikan lagi di gudang BEA Cukai,” sambungnya. Menpora pun kini berusaha untuk bisa mengluarkan barang barang tersebut dengan mengirim surat ke Kemenko PMK. Menurutnya jika barang barang itu masih layak nantinya bisa digunakan untuk Pekan Olahraga Nasioan (PON) Papua yang diadakan tahun depan.
“Dau hal itu sudah saya kirim surat ke Menpora PMK. Tadinya saya beprikir barang barang yang tertahan eks Asian Games bisa kita gunakan untuk PON Papua, daripada kita harus membeli tapi kita akan lihat kondisi barangnya seperti apa,” jelas Menpora. “Saya khawatir makin lama itu ada di BeaCukai barangnya bisa rusak tidak bisa digunakan cabor cabor dan membebenai gudang di sana,” pungkasnya.