Warga KotaGorontalodan Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, yang jadi korbanbanjir bandangbeberapa waktu lalu, Jumat (3/7/2020), harus kembali ke lokasi pengungsian. Pasalnya,sejumlah kawasan di Kabupaten Bone Bolango dan Kota Gorontalo kembali diterjang banjir bandang luapan sungai. Banjir terjadi sebagai imbas hujan berintensitas tinggi yang mengguyur seluruh daerah di Provinsi Gorontalo sejak Kamis (2/7/2020) mengakibatkanSungai Bonekembali meluap.
Warga terdampak banjir adalah masyarakat yang mendiami sekitar sungai. Sejak Jumat siang sejumlah masyarakat sudah mengabarkan luapan air sudah melebihi ambang normal. Bahkan Bendungan Alale di Kecamatan Suwawa Tengah pintu pintu airnya sudah dilewati air.
Air pun meluap deras dengan kecepatan tinggi menghantam apa saja yang dilaluinya. Di wilayah Kota Gorontalo, air sudah menggenangi permukiman warga di Kelurahan Tenda, Ipilo, dan Bugis. Air dengan cepat merendam rumah warga yang baru saja dibersihkan beberapa hari lalu akibat banjir serupa.
Ratusan orang telah mengungsi di Gedung Bele li Mbui yang menjadi posko banjir yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo. Hingga sore pengungsi yang ditampung di gedung ini berjumlah 360 orang, 279 orang dewasa, 69 anak anak dan 12 di antaranya bayi. “Pengungsi terus berdatangan. Kita menyiapkan apa yang bisa dibantu, kami bekerja sama dengan Dinas Sosial, Biro Umum dan instansi lainnya. Kami siapkan karpet dan kebutuhan dasar lainnya,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Sumarwoto.
Sumarwoto berharap pengungsi yang datang tetap memperhatikan protokol kesehatan di tengah upaya pencegahan covid 19. Di posko juga disiapkan masker dan tempat cuci tangan. Sementara warga lainnya memilih mengungsi di rumah kerabatnya yang aman dari jangkauan banjir. Diperkirakan air terus akan meningkat hingga malam ini.
Sejumlah petugas dari berbagai instansi terlibat dalam penyelamatan warga yang kawasan rumahnya dikepung banjir. BPBD, TNI, Tagana, Polri dan Kantor Pencarian dan Pertolongan sudah turun ke lapangan untuk membantu proses evakuasi warga. “Kami bersama petugas lain berhasil mengevakuasi 14 jiwa, sementara air terus meninggi,” kata Arifasno Napu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Gorontalo.
Arifasno Napu juga menjumpai sejumlah warga yang masih bertahan di rumahnya sementara air dengan cepat membanjiri kawasan permukiman. “BPBD dengan Team Reaksi Cepat yang dilengkapi perahu karet dan peralatan pendukung lainnya masih terus bergerak membantu mengevakuasi warga,” ujar Arifasno Napu.