Sejumlah pedagang kecil menyampaikan keluhannya kepada presiden mengenai usahanya yang lesu karena adanya Pandemi Covid 19. Para pedagang tersebut menyampaikan keluhannya saat menerima bantuan modal kerja darurat di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (19/8/2020). Salah satunya Wiwi, pedagang rumahan di Jakarta Pusat.
Ia mengaku sebelum adanya Pandemi ia memiliki omzet satu juta rupiah dalam satu bulan dari usaha kelontongannya. Namun, setelah adanya Pandemi, usahanya lesu. "Sebelum Covid 19, saya dagang pulsa juga, dagang kopi, Indomie. Nah sebelum Covid itu omzet saya sehari lumayan pak dari tujuh (ratus ribu) sampai 1 juta rupiah. Tetapi setelah Covid, omzetnya langsung drastis. Saya cuma sehari itu dapat uang seratus ribu saja sudah bersyukur," katanya.
Menurut dia, kebutuhan biaya hidup sehari hari saat ini cukup berat. Suaminya hanya seorang pekerja serabutan. Ia harus mencukupi kebutuhan empat anaknya yang semuanya sekolah. "Anak saya SD, SMP, SMA, dan kuliah, sangat sulit. Suami saya kerja harian bukan pegawai. Jadinya kondisi Covid ini, sangat (sulit)," katanya.
Selain Wiwi, pedagang lainnya yang berkeluh kesah kepada Presiden yakni Iin, warga Pulau Pramuka Kepulauan Seribu. Ia mengatakan sebelum pandemi dirinya berjualan telur gulung untuk para wisatawan. Karena adanya Pandemi Covid 19, sektor pariwisata ditutup yang menyebabkan usahanya sepi.
"Semenjak adanya corona, wisatawan engga ada, menurun pak. Mudah mudahan dengan modal ini bermanfaat untuk saya dan keluarga," katanya. Juwita warga Pisangan Baru, Jakarta Timur juga menyampaikan permasalahan serupa. Sebelum virus Corona menyebar di Indonesia ia berjualan makanan anak anak dengan Omzet Rp 200 ribu sehari yang cukup untuk bertahan hidup.
Setelah adanya Pandemi Covid dagangannya menurun lebih dari setengahnya. "Dagangnya di rumah, makanan anak anak, kaya otak otak , minuman, Indomie, kopi, sehari bisa 200 ribu, sebelum Covid. Setelah Covid, bisa 70 ribu sudah alhamdulillah," katanya. Mendengar curhatan tersebut, Presiden meminta masyarakat untuk tegar dan terus bekerja keras.
Pemerintah tahu kondisi usaha masyarakat sekarang ini yang terkena dampak Covid 19. Oleh karena itu pemerintah memberikan bantuan uang sebesar Rp 2,4 juta untuk modal usaha. "Saya tahu selama masa Pandemi ini mungkin omzetnya bapak ibu turun. Ya kita tahu semuanya turun, ada yang turun separo, Ada yang lebih dari separo saya juga tahu, karena saya selalu cek, cek, saya cek," kata Presiden. Pandemi menurut Presiden pasti akan ada akhirnya. Presiden mengatakan kondisi akan segera kembali normal setelah ditemukannya vaksin dan kemudian diproduksi massal untuk diberikan kepada masyarakat.
"Nanti kalau vaksin sudah ketemu, perkiraan nanti bulan Januari, sudah mulai vaksinasi nanti. Itulah namanya kita nanti kembali ke situasi sebelum Pandemi (normal). Sebelum ketemu vaksinnya memang kita harus bekerja lebih keras. Semua negara terkena kok, jadi kita harus kerja keras bertahan, agar bisa lebih baik lagi," katanya.